Senin, Desember 1

Video: Sepenggal Cerita Menjadi Pengajar Muda

Pengajar Muda adalah sebutan bagi relawan leadership and voluntery program yang diadakan oleh Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Mengajar (IM). Setiap tahunnya IM melakukan seleksi dan mengirimkan 2 angkatan yaitu angkatan ganjil dan genap. Angkatan ganjil diisi 50-54 pengajar muda sedangkan angkatan genap disini 70-74 pengajar muda yang ditempatkan di pelosok-pelosok nusantara. Sebelum saya sharing pengalaman selama mengabdi, saya akan sampaikan profil singkat Indonesia Mengajar.



Sejarah Indonesia Mengajar

Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun. Proses ini adalah gabungan dari: 1) Pelajaran dari berbagai generasi, 2) Perjalanan aktivitas pengabdian maupun interaksi dengan berbagai masyarakat, 3) Pengetahuan modern yang dipetik dari dunia akademik global.

Ide awal Indonesia Mengajar berasal dari Anies Baswedan. Pada dekade 1990-an, Anies adalah mahasiswa dan aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia adalah Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM dan terlibat di berbagai aktivitas kemahasiswaan. Pada masa itu, ia bergaul dan belajar banyak dari seorang mantan rektor UGM periode 1986-1990: Prof. Dr Koesnadi Hardjasoemantri (Pak Koes). Pak Koes, seorang keturunan ningrat dari Tasikmalaya, adalah eks Tentara Pelajar yang pasca-revolusi kemerdekaan menjadi mahasiswa di UGM yang baru berdiri di Jogja.

Lebih lanjut tentang tim Indonesia Mengajar »




Jejak Perjalanan sebagai Pengajar Muda

Menjadi Pengajar Muda membutuhkan proses panjang. Setelah terpilih melalui proses seleksi yang ketat, para kandidat akan dibina dengan proses pelatihan untuk mengokohkan pijakan dan mengasah nurani di manapun mereka bertugas nanti.

Fase 1 : Rekrutmen dan Seleksi
Untuk menjadi seorang Pengajar Muda, ada beberapa fase yang harus dilalui. Fase pertama adalah Fase Rekrutmen. Dalam fase ini, calon Pengajar Muda dihimbau untuk membuat akun terlebih dahulu dan kemudian mengisi serta mengirimkan aplikasi online tersebut pada saat periode rekrutmen. Aplikasi online ini merupakan pintu terdepan dari keseluruhan proses seleksi Pengajar Muda dimana di dalamnya terdapat beberapa bagian yang harus diisi, salah satunya adalah esai. Ceritakan dan tunjukkan passion, semangat, dan motivasi Anda yang kuat serta pengalaman pribadi yang dapat mendukung Anda untuk menjadi Pengajar Muda. Para kandidat yang lolos seleksi tahap I, akan dipanggil untuk mengikuti seleksi tahap II. Seleksi ini merupakan asesmen langsung yang terdiri dari wawancara dan beberapa tes lainnya yang akan dilaksanakan selama satu hari penuh. Seleksi dilaksanakan di beberapa kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar (tentative). Selanjutnya, bagi yang lolos seleksi tahap II akan dipanggil untuk Tes Kesehatan. Bagi calon Pengajar Muda yang lolos hingga tahap akhir, akan mengikuti rangkaian berikutnya, yaitu Fase Pelatihan.




Fase 2 : Pelatihan
Pelatihan calon Pengajar Muda dilaksanakan secara intensif selama 7 minggu. Materi pelatihan tidak hanya mencakup keterampilan mengajar secara teori dan praktik, tetapi juga hard skill dan soft skill lain yang mendukung, seperti; keterampilan fisik, belajar kreatif, leadership skill, problem solving, adaptasi masyarakat, advokasi, health and safety dan sebagainya.






Fase 3 : Penempatan dan Penugasan
Setelah melewati fase pelatihan, calon Pengajar Muda dinyatakan resmi menjadi Pengajar Muda. Mereka akan bertugas di berbagai pelosok Indonesia selama setahun di sekolah dasar (dapat negeri atau swasta) yang ditentukan bersama dengan Dinas Pendidikan daerah. Proses pemberangkatan Pengajar Muda ke daerah masing-masing dilakukan secara kelompok per daerah, dan secara langsung setelah pelatihan berakhir.




Fase 4 : Pasca Penempatan
Setelah menyelesaikan tugas dalam memenuhi janji kemerdekaan dan menebar inspirasi selama setahun di daerah pelosok, para Pengajar Muda mendapatkan keleluasaan untuk melanjutkan rencana jangka panjang mereka.







Kisah Pengabdian Sebagai Pengajar Muda IV


Wahyu, pria kelahiran Kediri, 11 September 1989 ini adalah sarjana Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Malang. Ia termasuk pribadi yang aktif berorganisasi, dimulai sejak duduk di bangku SMP sebagai pengurus dewan galang Pramuka dilanjutkan masa SMA sebagai Ketua Jurnalistik, pengurus OSIS, KIR dan Remas. Selama masa studi di UM, ia pernah dipercaya untuk memimpin Korp Asisten TEUM, Kadiv IT Workshop Elektro (WSE) dan sekbid penalaran Himpunan Mahasiswa Elektro. Saat ini dia tergabung dalam barisan Pengajar Muda Angkatan 4. Profil Diri Wahyu lebih lengkap.

Mendapat tugas penempatan di Kampung Sitoko, Desa Pasirhaur Cipanas-Lebak membuat Wahyu mendapatkan julukan PM Gunung Endut. Dengan nama lengkap Wahyu Nur Hidayat, Pria kelahiran Kediri, 11 September 1989 ini adalah sarjana Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Malang (UM). Selain konsen dengan dunia organisasi, dia juga menyukai dunia olahraga. Hal ini ditunjukkannya dengan aktif mengikuti beberapa kompetisi futsal yang telah mengantarkan tim-nya memenangkan beberapa kejuaraan. Sempat pula mendalami olah fisik dan batin di 2 perguruan pencak silat. Pada akhir masa kuliahnya, pemuda yang haus akan kegiatan ini menginisiasi dan menggagas sebuah forum silaturahmi mahasiswa yang menitik beratkan kegiatannya pada olahraga badminton dengan nama PB Pendtium.



Sedangkan kecintaannya pada dunia pendidikan ditunjukkan melalui berbagai kegiatan upgrading yang melibatkannya sebagai trainer dan tutor. Tak heran jika pria yang sempat menjabat sebagai Ketua Litbang dan Kaprodi TI di SMK Kota Malang  ini pernah mendapatkan 2 dana pengabdian masyarakat DIKTI bidang pendidikan atas gagasan dan eksekusi program “One Teacher One Blog” dan “Javanese Tutoring System” yang mengantarkannya sebagai penyaji tingkat nasional. Ia juga memiliki pengalaman profesional bekerja di RS Ganesha Malang sebagai network administrator. Kesemuanya ini adalah pengalaman berharga dan pencapaian terbesar dalam hidupnya.




Bermodalkan bingkisan pengalamannya itu, akhirnya ia mendaftar diri sebagai kandidat PM ke Indonesia Mengajar (IM). Satu per satu tahap seleksi dilaluinya dengan baik dan sampailah pada saat sebuah email sampai menyatakan dirinya lolos. Di tengah kegiatannya sebagai seorang mahasiswa Mastering Vocational Education dan posisinya di instansi kerja yang sudah strategis, tentunya berita kelolosannya ini membuahkan sebuah pilihan besar antara mengabdi dan meneruskan title mahasiswa beserta pekerjaannya. Namun, tentunya dengan bantuan dan dorongan orang tua, rekan kerja serta dosen, dia mampu mencatatkan loncatan dalam hidupnya. 




Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi...

Ya!! Kehormatan untuk mengabdi dan melunasi janji kemerdekaan; Mencerdaskan kehidupan bangsa telah dipilih. Setahun di Lebak, dia beserta 5 PM lainnya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan melebur menjadi satu untuk menjadi bagian dari perubahan. 


Video Dokumentasi
Kompilasi Pengalaman Dalam Tangkapan Lensa



Kompilasi Profil Foto Pengajar Muda Angkatan 4



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More