Oleh :    
Emha Ainun Najib 
di yogya aku lelap tertidur    
angin di sisiku mendengkur     
seluruh kota pun bagai dalam kubur     
pohon-pohon semua mengantuk     
di sini kamu harus belajar berlatih     
tetap hidup sambil mengantuk 
kemanakah harus kuhadapkan muka    
agar seimbang antara tidur dan jaga ? 
Jakrta menghardik nasibku    
melecut menghantam pundakku     
tiada ruang bagi diamku     
matahari memelototiku     
bising suaranya mencampakkanku     
jatuh bergelut debu 
kemanakah harus juhadapkan muka    
agar seimbang antara tidur dan jaga 
surabaya seperti ditengahnya    
tak tidur seperti kerbau tua     
tak juga membelalakkan mata     
tetapi di sana ada kasihku     
yang hilang kembangnya     
jika aku mendekatinya 
kemanakah haru kuhadapkan muka    
agar seimbang antara tidur dan jaga? 
Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO,    
1997




0 comments:
Posting Komentar