Jumat, Desember 31

TEKNOLOGI 4G UNTUK INDONESIA

Tema Umum :
Upaya XL memberikan layanan telekomunikasi terbaik bagi pelanggan dan Indonesia
Tema Pilihan:
Menyambut lahirnya teknologi 4G di pasar Indonesia

Dunia ini makin tak berjarak, tak terbatas ruang dan waktu. Kapanpun dan dimanapun, segala macam kebutuhan akan dengan mudah dipenuhi. Agaknya ungkapan itu tepat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi (Information and Communication Technology/ICT) yang seolah berlari dengan kencangnya. Bahkan bila digambarkan secara grafik oleh para ahli matematika, maka niscaya akan memperlihatkan perkembangan ICT secara eksponensial. Sungguh fenomena yang luar biasa.

Seiring perkembangan zaman, komunikasi menjadi salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Bagaimana tidak, telekomunikasi mampu memberikan direct access information, meskipun tidak harus bertemu secara langsung. Pengembangan teknologi tinggi atau Hi-Tech semakin memanjakan masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi secara praktis dan efisien. Masyarakat tidak hanya bisa menikmati komunikasi jarak jauh dengan audio saja, melainkan juga dapat berkomunikasi dan memperoleh informasi secara audio-visual.

1G, 2G, 2.5G, 3G, dan terakhir 4G merupakan generasi teknologi yang digunakan pada infrastruktur selular. Indonesia pada saat ini sebenarnya masih memulai teknologi 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mbps termasuk koneksi pita lebar (broadband connection). Belum rampung pendistribusian penggunaan teknologi 3G dan 3.5G sekarang sedang dikembangkan teknologi WiMax yang akan dikenal sebagai 4G (fourth generation) yang akan memberikan kecepatan konektifitas hingga 60 kali kecepatan 3G.

Teknologi 4G merupakan pengembangan teknologi 3G. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) memberikan nama resmi untuk teknologi 4G sebagai “3G and beyond”. Namun keunggulan teknologi 4G jauh melampaui teknologi sebelumnya, antara lain memiliki kecepatan transfer data hingga 100 Mbps atau puluhan kali lipat kecepatan transfer data teknologi 3G.

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Teknologi yang dipakai adalah Session Initiation Protocol (SIP) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force ( IETF ). Jadi, identifikasi atau pengenal dari setiap pengguna teknologi ini nantinya tidak akan menggunakan number seperti +62 85xxxxxxxx, tapi akan berupa URL seperti sip:wahyu@xl.co.id.

Dengan mengandalkan jalur internet dan murahnya koneksi internet, tentu sangat menggembirakan dalam penggunaan teknologi 4G ini dalam berkomunikasi dibandingkan dengan teknologi komunikasi yang ada saat ini. Di masa yang akan datang, berkomunikasi akan dilakukan dengan menggunakan laptop, PC ataupun PDA yang mempunyai koneksi Wifi untuk menghubungkan ke internet, atau juga handset atau ponsel tersendiri yang bisa terhubung ke internet. Ini akan menjadi suatu revolusi teknologi komunikasi yang besar dikarenakan akan terciptanya komunikasi yang murah bagi masyarakat.

Teknologi 4G dengan menggunakan WiMax akan meningkatkan standar dunia usaha global. Dapat dibayangkan jika menonton TV streaming dan Video lewat telepon genggam (air streaming) tanpa terputus-putus. Transfer file multimedia dengan kapasitas yang cukup besar dengan cepat, serta beberapa persoalan ICT akibat kendala geografis karena mampu beroperasi hingga di pelosok pedesaan tentu memberikan suatu pertimbangan khusus bagi pengguna.

Dampak positif yang dapat diambil dengan kehadiran teknologi 4G, misalnya dalam hal pendidikan. Pemerintah telah menerapkan Jejaring Pendidikan Nasional dengan program pengembangan infrastruktur ICT untuk kebutuhan interkoneksi antarsekolah seluruh Indonesia. Jadi sekolah dapat menerapkan e-learning sebagai media pembelajaran jarak jauh, memanfaatkan infrastruktur ICT. E-learning memungkinkan pelajar belajar di luar kelas dan tak terbatas oleh waktu.

VideoCall serta Teleconference juga dapat dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai media diskusi jarak jauh, yang pastinya membutuhkan konektivitas jaringan yang cukup tinggi. Oleh karena itu teknologi 4G diharapkan mampu menghilangkan berbagai persoalan dalam pemanfaatan jaringan untuk pendidikan tersebut.

Dalam hal pemerintahan sendiri misalnya, dengan adanya upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat melalui e-government dan juga e-parliament, membuat keberadaan teknologi jaringan menjadi semakin penting. Peningkatan penyelenggaraan birokrasi pemerintahan melalui e-government, sampai saat ini banyak yang belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini diketengarai karena belum adanya teknologi yang mendukung secara merata.

Kehadiran teknologi 4G membawa harapan positif bagi perkembangan e-government. Teknologi yang mampu memberikan pelayanan data hingga 100 Mbps tentu akan membuat pelayanan interaktif e-government menjadi lebih baik. Misalnya, untuk rapat koordinasi melalui video conference. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, dengan video streaming tersendat-sendat dan beresolusi rendah, video streaming pada penggunaan teknologi 4G sudah halus atau berdefinisi tinggi (high definition/HD) sehingga konferensi berlangsung lancar, tanpa gangguan berarti.

Sementara sistem e-parliament yang pada dasarnya diproyeksikan sebagai jembatan komunikasi dan informasi antara wakil rakyat dan rakyat sebagai wujud pengawasan terhadap pemerintah juga akan lebih berkembang dengan adanya teknologi ini. Dengan teknologi 4G yang berjangkauan luas, proses penyerapan aspirasi makin menyentuh lapisan masyarakat akar rumput. Warga pelosok desa pun jadi lebih mudah menyalurkan aspirasi kepada para wakil di parlemen.

Manfaat pengembangan teknologi 4G nantinya dapat dirasakan di berbagai bidang lain seperti bidang keamanan dimana sebagian besar persenjataan mulai diopersikan melalui sistem komputer dan jaringan. Sedang di bidang bisnis, untuk melakukan transaksi online dapat dilakukan dengan mudahnya dengan adanya teknologi yang sangat mendukung. Begitu pula untuk bidang-bidang hiburan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, kesehatan, otomotif dan lain sebagainya.

Begitu banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya teknologi 4G, namun mengapa teknologi 4G ini masih merilis langkahnya untuk dikembangkan di Indonesia. Alasan yang paling masuk akal adalah selalu adanya klaim bahwa tidak mudah untuk meng-implementasi-kan broadband di negara kepulauan yang luas dengan penduduk terpadat ke-5 di dunia.

Broadband (pita lebar), mobilitas (mobility), portability, accessibility (akses) dan speed (kecepatan) sudah menjadi bagian dari keperluan dunia usaha global. Secara alternatif, 3 dari 5 keperluan (requirements) dunia usaha global yaitu mobilitas (mobility), portability, accessibility (akses) telah dapat digunakan secara leluasa di Indonesia. tetapi 2 dari 5 keperluan yaitu broadband dan speed masih memerlukan peningkatan yang signifikan dalam hal penyediaan (distribusi) dan kecepatan konektifitas.

Teknologi 4G yang mulai dilirik beberapa operator seluler di Indonesia antara lain Long Term Evolution (LTE). LTE dapat digunakan di pelosok dan perkotaan. LTE didesain untuk memindahkan jumlah data yang sangat besar dengan cara yang hemat dan efisien, mengoptimalkan penggunaan pita frekuensi, dan mengangkat kecepatan akses nirkabel secepat menggunakan serat optik. Dengan keadaan apapun, pelanggan dapat menikmati layanan online untuk media baik HD video , permainan jaringan, dan layanan multimedia lainnya dengan mudah sambil bergerak.

Sebagai salah satu operator terbesar di Indonesia, XL pun selalu aktif dalam setiap inovasi teknologi. Hal ini terbukti ketika PT XL Axiata Tbk melakukan ujicoba Long Term Evolution (LTE). XL Bekerjasama dengan Ericsson Indonesia dalam melakukan ujicoba di Jakarta melalui siaran langsung televisi di Indonesia. Bersama dengan SCTV dan live streaming pertunjukkan musik Pandji Pragiwaksono.

Uji coba dari XL mengenai teknologi LTE tersebut, memperlihatkan berbagai manfaat nyata yang dapat diperoleh dan dinikmati oleh masyarakat luas, seperti mendukung aktivitas penyiaran TV berupa siaran langsung pertama di Indonesia. Siaran langsung bekerjasama dengan SCTV – Liputan 6 yang menggunakan perangkat berbasis LTE yang lebih ringkas dan multiguna. Selain itu, pada uji coba juga dilakukan pengujian file multimedia berukuran 350 MB dengan LTE yang hanya dibutuhkan waktu 66 detik. Padahal, saat ini untuk ukuran file tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

Oleh karena itu diharapkan teknologi 4G ini melalui LTE yang bekerjasama dengan XL dapat secepatnya diterapkan di Indonesia. Dimana dengan melihat kondisi geografis serta kebutuhan akan pengembangan di berbagai bidang, teknologi 4G ini akan sangat mendukung sekali keberadaannya. Selain itu, para operator seluler dalam hal ini XL khususnya perlu menyiapkan infrastruktur agar pelayanan 4G dapat dinikmati masyarakat banyak. Dan, yang tak kalah penting, ada kejelasan regulasi dari pemerintah sehingga tak terjadi simpang-siur mengenai roadmap frekuensi dan lain sebagainya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More