Kamis, Maret 4

Mitos Perangkat Lunak

Mitos perangkat lunak tidak sama dengan mitos-mitos jaman dahulu. Mitos ini merupakan sesuatu yang menjadi dasar dari pembuatan perangkat lunak, dimana masih seringkali dipercaya walaupun memiliki keraguan. Mitos perangkat lunak dapat ditinjau dari 3 sisi :
1. Mitos Manajemen
2. Mitos Customer
3. Mitos Praktisi

Mitos Manajemen

Mitos :
Setiap staf pemrogram memiliki alat pengembangan perangkat lunak terkini, karena itu diberikan fasilitas komputer terbaru bagi mereka.
Fakta :
Dalam pembuatan perangkat lunak berkualitas tinggi, dibutuhkan lebih dari sekedar mainframe model taerakhir, workstation atau PC. Computer-Aided Software Engineering (CASE) lebih penting daripada perangkat keras untuk mencapai kualitas dan produktivitas yang tinggi.

Mitos :
Kita telah memiliki buku-buku yang berisi standarisasi dan prosedur untuk pembentukan software
Fakta :
Buku standar mungkin ada, tetapi pada prakteknya apakah sudah digunakan? apakah isinya sudah lengkap? dan apakah buku-buku tersebut sudah mencerminkan perkembangan perangkat lunak modern yang ada saat ini?

Mitos :
Jika kita menaati jadwal, kita dapat menambah lebih banyak pemrogram dan mengejar ketinggalan
Fakta :
Merekrut lebih banyak orang baru pada proses pembuatan perangkat lunak akan membuat waktu penyelesaian lebih lama karena orang lama harus membimbing orang baru sehingga waktu yang digunakan dalam fase pengembangan produksi akan semakin berkurang.


Mitos Customer

Mitos :
Pernyataan tujuan umum sudah cukup untuk memulai penulisan program. Penjelasan yang lebih rinci menyusul kemudian.
Fakta :
Pada pembuatan perangkat lunak, dibutuhkan detail yang baik mengenai definisi awal, fungsi performance interface, hambatan desain, dan kriteria validasi sehingga dapat menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

Mitos :
Kebutuhan proyek yang terus berubah dapat diatasi dengan mudah karena software bersifat fleksibel
Fakta :
Perubahan dapat menyebabkan pergolakan yang membutuhkan sumber daya tambahan dan modifikasi desain utama. Perubahan yang dilakukan setelah software dibuat, akan jauh lebih mahal dibanding jika perubahan dilakukan di awal pembuatan software.


Mitos Prakttisi

Mitos :
Tidak ada metode analisa desain dan testing terhadap suatu pekerjaan, cukup memulai proyek dan melakukan coding.
Fakta :
Metode untuk analisis desain dan testing diperlukan dalam pengembangan software nantinya.

Mitos :
Segera setelah software digunakan, pemeliharaan dapat diatasi dan diminimalisasikan.
Fakta :
Diperlukan biaya yang besar dalam maintenance. Pemeliharaan software harus diorganisir, direncanakan dan dikontrol seolah-olah sebagai suatu proyek besar dalam sebuah organisasi.

1 comments:

Anonim mengatakan...

wah...trima kasih banget mas atas ilmunya dan salam kunjung.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More