Selasa, Oktober 17

4 Pilar Pendidikan UNESCO

UNESCO selaku badan PBB yang mengurus masalah pendidikan dan kebudayaan mencetuskan 4 pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live togather. Learning to know (Belajar mengetahui) Dalam pilar ini, belajar dimaknai sebagai upaya hanya sebatas untuk mengetahui. Belajar ini termasuk dalam kategori belajar pada tingkat yang rendah, yakni belajar yang lebih menekankan pada ranah kognitif. Learning to know mengandung pengertian bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses belajar. Dengan proses belajar, siswa bukan hanya sadar akan apa yang harus dipelajari, akan tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara mempelajari yang harus dipelajari. Learning...

Makna Keterampilan How To Think, How To Learn, dan How To Create dalam Pendidikan

Pendidikan kejuruan hadir sebagai wahana dalam upaya memfasilitasi berkembangnya kemampuan siswa dalam melakukan sinergi secara komperhensif dan produktif antara keterampilan how to think, how to learn, dan how to create untuk dapat berperan sebagai pencipta lapangan kerja (job creator) yang professional, pencari kerja (job seeker) yang kompetitif atau sebagai individu atau kelompok yang memiliki daya enduransi yang tinggi dalam berkompetisi (high degree pursuer) (Mukhadis, 2013:7-8). Makna Keterampilan how to think, how to learn, dan how to create 1)        How to think How to think merupakan keterampilan berpikir dalam melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang. Keterampilan ini merupakan prasyarat...

Senin, Desember 1

Video: Sepenggal Cerita Menjadi Pengajar Muda

Pengajar Muda adalah sebutan bagi relawan leadership and voluntery program yang diadakan oleh Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Mengajar (IM). Setiap tahunnya IM melakukan seleksi dan mengirimkan 2 angkatan yaitu angkatan ganjil dan genap. Angkatan ganjil diisi 50-54 pengajar muda sedangkan angkatan genap disini 70-74 pengajar muda yang ditempatkan di pelosok-pelosok nusantara. Sebelum saya sharing pengalaman selama mengabdi, saya akan sampaikan profil singkat Indonesia Mengajar. Sejarah Indonesia Mengajar Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun....

Selasa, Oktober 14

Peran dan Fungsi Akademi Komunitas (AK)

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi konsen pemerintah saat ini. Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah pengangguran muda di Indonesia adalah no. 1 terbesar di Asia Pasifik yang selanjutnya diikuti Sri Lanka di urutan ke-2 dan Filipina di urutan ke-3. Melihat fenomena ini, berdasarkan amanat UU No. 12 Tahun 2012, akademi komunitas mengambil peran yang sangat besar. Sebagai suatu jenis pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus, sumbangsih pendidikan kejuruan dalam mendorong tumbuhnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan memperluas akses pendidikan tinggi sangat diandalkan. Akademi komunitas (AK) sendiri merupakan bentuk pengembangan dari program yang telah...

Kamis, Oktober 2

Manajemen Mutu Laboratorium Pendidikan Kejuruan

Kebanyakan laboratorium sudah melakukan kegiatan pengelolaan yang terdiri dari komponen-komponen dari sistem manajemen mutu. Namun tidak semua kegiatan manajemen yang diperlukan dipraktekkan di setiap laboratorium dan kegiatan tersebut belum mempunyai suatu standar sehingga penerapannya bisa berbeda-beda. Hal ini menimbulka suatu variasi dalam praktek manajemen yang menyebabkan penggunaan sumber daya tidak efektif. Oleh karena itulah diperlukan suatu standarisasi atau keseragaman. Standar Manual Mutu (SMM) merupakan suatu keseragaman, cara yang sistematis -setiap laboratorium- untuk memastikan bahwa persyaratan sedang terus berkesinambungan setiap kali dan setiap hari. Pada SMM, hal yang dilakukan untuk menerapkan standarisasi adalah analisa, proses kerja spesifik dan prosedur untuk penerapannya....

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknik dan Kejuruan (Vocational dan Technical Education)

Hasil Resume Buku Curriculum Development in Vocational and Technical Education Oleh Wahyu Nur H Kurikulum dapat didefinisikan sebagai akumulasi dari kegiatan pembelajaran dan pengalaman di bawah naungan sekolah. Untuk pengembang kurikulum diberikan dua konsep pendukung tambahan. Pertama, pusat dari kurikulum adalah siswa. Konsep pendukung kedua berkaitan dengan luasnya pengalaman dan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum belajar. Pada definisi kurikulum yang lebih luas, harus diperhatikan bagaimana kegiatan belajar dan pengalaman harus berhubungan dengan studi yang telah dipilih. Kurikulum merupakan berbagai pengalaman siswa di...

Selasa, September 30

Perbedaan Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan garis merah atas hasil penelitian dan memiliki substansi konseptual yang koheren dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kemudian peneliti bisa menambahkan konsep yang masih di dalam lingkup masalah yang diteliti berupa saran. Saran bersifat sebagiai substansi tambahan solusi positif mengenai masalah yang diteliti. Dengan demikian, simpulan lebih bersifat menarik garis besar mengenai analisis yang telah dilakukan penenliti, sedangkan saran adalah konsep-konsep tambahan yang ditawarkan peneliti yang masih di dalam lingkup masalah yang diteli...

Perbedaan Latar belakang dan Kajian Pustaka

Oleh Wahyu Nur H             Latar belakang merupakan pengembangan atas masalah yang mucul di dalam lingkungan peneliti yang kemudian dikuatkan dengan data-data empirik sehingga dapat digunakan sebagai pijakan yang kokoh oleh peneliti untuk melakukan penelitian dan melakukan penguraian lebih lanjut masalah yang ada melalui kajian pustaka. Dengan demikian latar belakang merupakan penguat argumen peneliti atas masalah yang akan diteliti dari segi kontekstual (kondisi lapangan) dan kajian pustaka merupakan penguat argumen peneliti atas masalah yang akan diteliti dari segi teoriti...

Perbedaan Antara Masalah dan Hipotesis

Oleh Wahyu Nur H Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang penting (esensial), hangat (aktual), dan mendesak (krusial) Masalah merupakan pondasi dari suatu penelitian. Masalah merupakan fenomena kontekstual atau nyata yang muncul disekitar peneliti dan diungkapkan dengan kalimat tanya. Kemudian dari masalah yang muncul peneliti bisa melakukan perumusan logis dan memunculkan variabel-variabel yang membentuk masalah tersebut. Untuk menguatkan konsep, peneliti harus mengkaji setiap variabel tersebut secara teoritik dan empirik di dalam kajian pustaka. Setelah menemukan benang merah antara kondisi nyata di lapangan dengan konsep atau teori yang ada maka peniliti tersebut bisa menyusun hipotesis yang kemudian untuk diuji kebenarannya. Dengan demikian posisi masalah dan hipotesis...

Contoh Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan

Oleh: Wahyu Nur H Setelah sebelumnya diuraikan tentang Perbedaan penelitian kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan, pada kesempatan kali ini akan saya ulas perbedaannya melalui contohnya ditinjau dari 5 dimensi. Penelitian Kuantitatif: Judul: Hubungan Kesiapan Prakerin, Lama Waktu Prakerin, Kesesuaian Tepat Prakerin dan Partisipasi DU/DI dengan Hasil Prakerin Kompetensi Keahlian TKJ di SMK Kota Batu. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, tesis tidak diterbitkan) Dimensi tujuan: tujuan inti penelitian tersebut adalah mencari hubungan serta sumbangan efektif kesiapan prakerin, lama waktu prakerin, kesesuaian tempat prakerin dengan hasil prakerin siswa kompetensi TKJ di SMK Kota Batu. Dimensi desain: desain inti dari penelitian tersebut adalah menguji hipotesis bahwa terdapat hubungan...

Perbedaan antara Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Pengembangan

Oleh Wahyu Nur H Secara umum, jenis metodologi penelitian dibedakan menjadi 3, yaitu kuatitatif, kualitatif, dan pengembangan (Research and Development). Pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut ditinjau dari dimensi tujuan, desain, proses, hasil, dan dimensi manfaat. a.     Dimensi tujuan: Tujuan dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) menunjukkan adanya hubungan antar variabel, (b) menguji teori, dan (c) mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Tujuan dari penelitian kualitatif antara lain: (a) menemukan hubungan pola yang bersifat interaktif -tidak...

Pages 191234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More