Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 19.20
UNESCO selaku badan PBB yang mengurus masalah
pendidikan dan kebudayaan mencetuskan 4 pilar pendidikan, yaitu learning to
know, learning to do, learning to be, dan learning to live togather.
Learning to know (Belajar mengetahui)
Dalam pilar ini,
belajar dimaknai sebagai upaya hanya sebatas untuk mengetahui. Belajar ini
termasuk dalam kategori belajar pada tingkat yang rendah, yakni belajar yang
lebih menekankan pada ranah kognitif. Learning to know mengandung pengertian
bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau
hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses belajar.
Dengan proses belajar, siswa bukan hanya sadar akan apa yang harus dipelajari,
akan tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara mempelajari
yang harus dipelajari.
Learning...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 19.18
Pendidikan kejuruan hadir sebagai wahana dalam upaya memfasilitasi berkembangnya kemampuan siswa dalam melakukan sinergi secara komperhensif dan produktif antara keterampilan how to think, how to learn, dan how to create untuk dapat berperan sebagai pencipta lapangan kerja (job creator) yang professional, pencari kerja (job seeker) yang kompetitif atau sebagai individu atau kelompok yang memiliki daya enduransi yang tinggi dalam berkompetisi (high degree pursuer) (Mukhadis, 2013:7-8).
Makna Keterampilan how to think, how to learn, dan how to create
1) How to think
How to think merupakan keterampilan berpikir dalam melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang. Keterampilan ini merupakan prasyarat...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 09.47

Pengajar Muda adalah sebutan bagi relawan leadership and voluntery program yang diadakan oleh Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Mengajar (IM). Setiap tahunnya IM melakukan seleksi dan mengirimkan 2 angkatan yaitu angkatan ganjil dan genap. Angkatan ganjil diisi 50-54 pengajar muda sedangkan angkatan genap disini 70-74 pengajar muda yang ditempatkan di pelosok-pelosok nusantara. Sebelum saya sharing pengalaman selama mengabdi, saya akan sampaikan profil singkat Indonesia Mengajar.
Sejarah Indonesia Mengajar
Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun....
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 08.09
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi konsen pemerintah saat ini. Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah pengangguran muda di Indonesia adalah no. 1 terbesar di Asia Pasifik yang selanjutnya diikuti Sri Lanka di urutan ke-2 dan Filipina di urutan ke-3. Melihat fenomena ini, berdasarkan amanat UU No. 12 Tahun 2012, akademi komunitas mengambil peran yang sangat besar. Sebagai suatu jenis pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus, sumbangsih pendidikan kejuruan dalam mendorong tumbuhnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan memperluas akses pendidikan tinggi sangat diandalkan.
Akademi komunitas (AK) sendiri merupakan bentuk pengembangan dari program yang telah...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 16.00
Kebanyakan laboratorium sudah melakukan kegiatan pengelolaan yang terdiri dari komponen-komponen dari sistem manajemen mutu. Namun tidak semua kegiatan manajemen yang diperlukan dipraktekkan di setiap laboratorium dan kegiatan tersebut belum mempunyai suatu standar sehingga penerapannya bisa berbeda-beda. Hal ini menimbulka suatu variasi dalam praktek manajemen yang menyebabkan penggunaan sumber daya tidak efektif. Oleh karena itulah diperlukan suatu standarisasi atau keseragaman. Standar Manual Mutu (SMM) merupakan suatu keseragaman, cara yang sistematis -setiap laboratorium- untuk memastikan bahwa persyaratan sedang terus berkesinambungan setiap kali dan setiap hari.
Pada SMM, hal yang dilakukan untuk menerapkan standarisasi adalah analisa, proses kerja spesifik dan prosedur untuk penerapannya....
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 15.48

Hasil Resume Buku
Curriculum Development in Vocational and Technical Education
Oleh Wahyu Nur H
Kurikulum dapat didefinisikan sebagai akumulasi dari kegiatan pembelajaran dan pengalaman di bawah naungan sekolah. Untuk pengembang kurikulum diberikan dua konsep pendukung tambahan. Pertama, pusat dari kurikulum adalah siswa. Konsep pendukung kedua berkaitan dengan luasnya pengalaman dan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum belajar. Pada definisi kurikulum yang lebih luas, harus diperhatikan bagaimana kegiatan belajar dan pengalaman harus berhubungan dengan studi yang telah dipilih.
Kurikulum merupakan berbagai pengalaman siswa di...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 10.28
Simpulan merupakan garis merah atas hasil
penelitian dan memiliki substansi konseptual yang koheren dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Kemudian peneliti bisa menambahkan konsep yang
masih di dalam lingkup masalah yang diteliti berupa saran. Saran bersifat
sebagiai substansi tambahan solusi positif mengenai masalah yang diteliti.
Dengan demikian, simpulan lebih bersifat menarik garis besar mengenai analisis
yang telah dilakukan penenliti, sedangkan saran adalah konsep-konsep tambahan
yang ditawarkan peneliti yang masih di dalam lingkup masalah yang diteli...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 10.27
Oleh Wahyu Nur H
Latar belakang merupakan pengembangan atas
masalah yang mucul di dalam lingkungan peneliti yang kemudian dikuatkan dengan
data-data empirik sehingga dapat digunakan sebagai pijakan yang kokoh oleh
peneliti untuk melakukan penelitian dan melakukan penguraian lebih lanjut
masalah yang ada melalui kajian pustaka. Dengan demikian latar belakang
merupakan penguat argumen peneliti atas masalah yang akan diteliti dari segi
kontekstual (kondisi lapangan) dan kajian pustaka merupakan penguat argumen peneliti
atas masalah yang akan diteliti dari segi teoriti...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 10.25
Oleh Wahyu Nur H
Kegiatan penelitian dimulai dengan
mengidentifikasi masalah yang penting (esensial), hangat (aktual), dan mendesak
(krusial) Masalah merupakan pondasi dari suatu penelitian. Masalah merupakan
fenomena kontekstual atau nyata yang muncul disekitar peneliti dan diungkapkan
dengan kalimat tanya. Kemudian dari masalah yang muncul peneliti bisa melakukan
perumusan logis dan memunculkan variabel-variabel yang membentuk masalah
tersebut. Untuk menguatkan konsep, peneliti harus mengkaji setiap variabel
tersebut secara teoritik dan empirik di dalam kajian pustaka. Setelah menemukan
benang merah antara kondisi nyata di lapangan dengan konsep atau teori yang ada
maka peniliti tersebut bisa menyusun hipotesis yang kemudian untuk diuji
kebenarannya. Dengan demikian posisi masalah dan hipotesis...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 10.08
Oleh: Wahyu Nur H
Setelah sebelumnya diuraikan tentang Perbedaan penelitian kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan, pada kesempatan kali ini akan saya ulas perbedaannya melalui contohnya ditinjau dari 5 dimensi.
Penelitian
Kuantitatif:
Judul:
Hubungan Kesiapan Prakerin, Lama Waktu Prakerin,
Kesesuaian Tepat Prakerin dan Partisipasi DU/DI dengan Hasil Prakerin
Kompetensi Keahlian TKJ di SMK Kota Batu. (Sumber:
perpustakaan Universitas Negeri Malang, tesis tidak
diterbitkan)
Dimensi
tujuan: tujuan inti penelitian tersebut adalah mencari
hubungan serta sumbangan
efektif kesiapan prakerin, lama waktu prakerin, kesesuaian tempat prakerin
dengan hasil prakerin siswa kompetensi TKJ di SMK Kota Batu.
Dimensi
desain: desain inti dari penelitian tersebut adalah
menguji hipotesis bahwa terdapat
hubungan...
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 10.00

Oleh Wahyu Nur H
Secara umum, jenis metodologi penelitian dibedakan menjadi 3, yaitu kuatitatif, kualitatif, dan pengembangan (Research and Development). Pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut ditinjau dari dimensi tujuan, desain, proses, hasil, dan dimensi manfaat.
a. Dimensi tujuan:
Tujuan dari penelitian kuantitatif
antara lain: (a)
menunjukkan adanya hubungan antar variabel, (b) menguji
teori, dan (c) mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Tujuan dari penelitian kualitatif antara
lain: (a)
menemukan hubungan pola yang bersifat interaktif -tidak...