Selasa, September 30

Perbedaan antara Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Pengembangan

Oleh Wahyu Nur H

Secara umum, jenis metodologi penelitian dibedakan menjadi 3, yaitu kuatitatif, kualitatif, dan pengembangan (Research and Development). Pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut ditinjau dari dimensi tujuan, desain, proses, hasil, dan dimensi manfaat.


a.     Dimensi tujuan:
  1. Tujuan dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) menunjukkan adanya hubungan antar variabel, (b) menguji teori, dan (c) mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
  2. Tujuan dari penelitian kualitatif antara lain: (a) menemukan hubungan pola yang bersifat interaktif -tidak terlihat dengan jelas posisi dari variabel dependen dan independen-, (b) menemukan teori, (c) menggambarkan realitas yang kompleks, dan (d) memperoleh pemahaman makna.
  3. Tujuan dari penelitian pengembangan antara lain: (a) menghasilkan produk; dan (b) menguji keefektifan suatu produk. Kedua tujuan tersebut bisa bersifat kesatuan atau parsial. Bersifat kesatuan artinya peneliti bisa menghasilkan produk sekaligus menguji keefektifan dari produk yang dihasilkan. Secara parsial memiliki arti bahwa peneliti bisa memilih salah satu dari kedua tujuan tersebut, yaitu menghasilkan poduk tanpa harus melakukan uji keefektifan atau menguji keefektifan suatu produk yang telah dihasilkan peneliti lain.


b.     Dimensi desain:
  1. Desain dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) spesifik, jelas, dan rinci; (b) ditentukan secara mantap sejak awal; (c) menjadi pedoman langkah demi langkah.
  2. Desain dari penelitian kualitaif antara lain: (a) umum; (b) fleksibel; (c) berkembang dan muncul di dalam proses penelitian; dan (d) mengedepankan konstruksi dari teori daripada pengujian teori.
  3. Desain dari penelitian pengembangan antara lain: (a) memerlukan analisis kebutuhan; (b) melakukan uji produk; (c) long live product evaluation (evaluasi produk bersifat sepanjang hayat), hal ini dimaksudkan pada penyesuaian perkembangan produk dengan revisi.


c.     Dimensi proses:

Berbicara penelitian pendidikan, tidak bisa dipisahkan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Creswell (2012:12) menunjukkan dua jalur pendekatan yang berbeda dari kedua penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut. 


Pendekatan proses penelitian kuatitatif dan kualitatif (Sumber: Creswell, 2012:12)

  1. Proses dari penelitian kuantitaif selalu diawali dengan permasalahan yang jelas dan diurai secara empirik dan teoritik (studi pendahuluan/ preliminary study). Secara umum, proses penelitian kuantitatif antara lain: (a) Sumber masalah (empiris dan teoritis), (b) rumusan masalah, (c) pengajuan hipotesis, (d) pendugaan terhadap hubungan antar variabel, (e) menyusun instrument penelitian, (f) mengumpulkan dan menganalisa data, (g) penemuan sesuai,  hipotesis, dan (h) kesimpulan
  2. Proses dari penelitian kualitatif tidak diawali dengan permasalahan yang jelas sehingga peneliti harus melakukan pengamatan-pengamatan secara umum atau kasar terhadap obyek yang akan diteliti secara berulang-ulang (proses ini disebut sebagai tahap deskripsi). Berikut adalah proses penelitian kualitatif: (a) tahap deskriptif (memasuki konteks sosial), (b) tahap reduksi (menentukan fokus: memilih diantara yang telah dideskripsikan, (c) tahap seleksi (mengurai fokus : menjadi komponen yang lebih rinci), (d) proses memperoleh data dilakukan secara sirkular dan berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber, (e) proses analisa dan intepretasi data, dan (f) menarik kesimpulan.
  3. Proses penelitian pengembangan diawali dengan potensi atau masalah yang muncul di lingkungan peneliti, kemudian peneliti menetapkan produk apa yang akan dihasilkan sebagai solusi atas masalah tersebut. Merujuk pada Sugiyono (2010:408), tahap-tahap penelitian pengembangan diantaranya: Adapun langkah-langkah penelitian media yang digunakan adalah sebagai berikut (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi produk, (h) uji coba pemakaian, (i) revisi produk, dan (j) produksi masal.
d.         Dimensi hasil:
  1.     Hasil penelitian kuantitatif hasil adalah berupa jawaban berupa simpulan atas rumusan masalah yang didapat dari pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.
  2.     Hasil penelitian kualitatif tidak hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan menghasilkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Hasil penelitian akan dapat ditemukan oleh peneliti lain, asal sasaran, masalah, pendekatan, metode, rancangan dan latar relatifnya sama (Suparlan, 1994) dalam Mukhadis (2013:81)
  3.     Hasil penelitian pengembangan adalah berupa produk yang telah teruji dan layak untuk diproduksi secara masal.


e.        Dimensi manfaat:
  1.     Manfaat dari penelitian kuantitatif lebih bersifat makro, karena hasil dari penelitian atas sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi.
  2.     Manfaat dari penelitian kualitatif lebih bersifat mikro, hasil dari penelitian hanya bisa diberlakukan untuk lingkup yang diteliti dan memiliki tranferability terhadap kasus yang benar-benar serupa dengan obyek yang diteliti.
  3.     Manfaat dari penelitian pengembangan memiliki sifat sama dengan penelitian kualitatif dan tergantung terhadap cakupan masalah yang sedang “diobati”. Semakin luas cakupan wilayah penelitian maka manfaat dari hasil penelitian (produk) juga dapat diterapkan di wilayah yang luas.

3 comments:

Unknown mengatakan...

Thankyou Bro.....@

Lembaran_cerita mengatakan...

Terima kash bxk. Sangat membantu

Syaptudin Berutu mengatakan...

Thank you bro 😁

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More