Penelitian secara estimologi dipandang sebagai upaya mencari kebenaran keilmuan berdasarkan kaidah the empirical testing yang direpresentasikan pada empirically accurate dan berikut pengertiannya.
The Empirical Testing mempunyai pengertian bahwa penelitian merupakan suatu pengujian empirik yang akurat. Empirik mengandung arti bahwa cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (Sugiono, 2011:3). Suatu kebenaran melalui penelitian harus mengungkapkan atau berkenaan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat diobservasi dengan indra, sehingga setiap orang dapat mengindranya. Helmstadler (1970:8-14) menyebutnya dengan the empirical method dimana satu-satunya kriteria yang dipakai untuk mempertimbangkan kebenaran suatu pernyataan ialah kenyataan. Jika dianggap sesuai dengan kenyataan berarti sesuatu tersebut mempunyai nilai kebenaran.
Maifestasi tuntutan atas kesesuaian dengan fakta-fakta empirik lebih mengacu pada kebenaran dari sisi empirik fakta real dinamika di lapangan dan sebagai representasi pola pikir yang bersifat induktif (Mukhadis, 2013:72). Pola pikir ini digunakan untuk mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan pernyataan-pernyataan tersebut (Sarwono, 2006:11).
Kaidah empirik umumnya menuntut penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi yag dimaksud merupakan data yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat (Sukmadinata, 2006:8-9).
Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa the empirical testing merupakan suatu kaidah penelitian dalam upaya menemukan kebenaran berdasarkan hasil observasi lapangan yang kemudian diinterpretasikan sesuai evidensi yang terjadi. Empirik mengindikasikan bahwa suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Kaidah empirik mempunyai tiga ciri, yaitu: (1) hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain), (2) hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu, dan (3) hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (adanya hubungan sebab akibat). Empirisme menekankan bahwa pernyataan yang tidak dapat dibuktikan melalui pengalaman atau fakta-fakta empirik adalah tidak berarti atau tanpa arti. Suatu kebenaran harus dapat diuji melalui pengalaman dan berdasarkan fakta empirik.
Jumat, September 26
kaidah "The Empirical Testing" dalam Mencari Kebenaran Ilmiah
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 16.00
0 comments:
Posting Komentar