Penelitian secara estimologi dipandang sebagai upaya mencari kebenaran keilmuan berdasarkan kaidah: (a) the logic of inquiry yang direpresen-tasikan pada logically certain dan (b) the empirical testing yang direpresentasikan pada empirically accurate. Berikut adalah contoh aplikasi kedua kaidah tersebut dalam mencari kebenaran ilmiah.
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti melakukan pendekatan terhadap kedua jenis kaidah, yaitu adanya persesuaian temuan penelitian dengan logika daya nalar (rasio) secara deduktif dan juga memenuhi persyaratan kesesuaiannya dengan keberadaan data fakta empirik secara induktif yang ada di lapangan. Hal pertama yang dialkukan oleh peneliti adalah membangun kerangka berpikir dalam melakukan identifikasi, menetapkan dan merumuskan masalah, sampai dengan penentuan alternatif strategi pemecahan yang mengacu pada dinamika perkembangan teoritik yang kesemuanya itu ditandai dengan adanya kelogisan dan koherensi dengan teori dalam bidang yang relevan. Manifestasi tuntutan atas kesesuaian dengan fakta-fakta empirik lebih mengacu pada kebenaran dari sisi empirik fakta real dinamika yang terdapat di lapangan dan sebagai representasi pola pikir yang bersifat induktif (the logic of inquiry).
Kerangka kerja penelitian yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah menggabungkan antara pengujian kebenaran teori (the logic of inquiry) dan pengujian kebenaran fakta (the empirical testing). Kesesuaian teori logika (rasio) dengan fakta empirik yang ada di lapangan menjadi tolak ukur dari representasi kebenaran ilmiah dari suatu temuan. Bilamana peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan pemecahan masalah yang diteliti atau yang dikaji, peneliti membuat suatu hipotesis yang merupakan suatu representasi jawaban sementara atas masalah yang dikaji dikonstruksikan berdasarkan ranah-ranah kebenaran dari hasil telaah atau kajian teori yang notabene sebagai representasi aplikasi the logic of inquiry. Dari hipotesis tersebut kemudian diverifikasi berdasarkan fakta-fakta empirik. Dengan kata lain, peneliti melakukan upaya sistematik yang langkah-langkahnya eksplisit, bisa direplikasi oleh pihak lain, memiliki tolak ukur tertentu, objektif dan kebenaran yang bernuansa keilmuan –kebenaran yang memenuhi persyaratan kebenaran rasional (logically certain) dan kebenaran empirik (empirically accurate).
Jumat, September 26
Contoh Aplikasi Kaidah The Logic of Inquiry dan The Empirical Testing -Kebenaran Ilmiah-
Posted by Wahyu Nur Hidayat, M.Pd on 16.08
0 comments:
Posting Komentar