Pengarang : Badiatul Roziqin
Stok : tersedia
Harga : Rp. 30000
Sinopsis :
Abu Nawas suatu kali berdoa, "Ya Allah, aku tidak pantas di surga, tetapi juga tidak kuat di neraka..." Doa ini benar-benar cerdas! Kalau Anda bertamu ke rumah seorang teman dan berkata kepadanya karena hidangan tidak kunjung keluar, "Bro, aku tidak mengharapkan hidangan keluar, tetapi aku haus dan lapar..." Bagaimana kira-kira reaksi sang tuan rumah? Hanya ada satu kemungkinan, sepelit apa pun tuan rumah itu, air putih pasti keluar. Nah, itulah yang kita harapkan! Kalau pun Allah tidak ridha memberikan surga yang tingkatannya paling tinggi, surga yang paling rendah pun tidak mengapa, bukan?
Sungguh mengerikan membayangkan diri yang gelimang dosa ini, tiba-tiba mati malam nanti, maka bagaimanakah nasibnya kelak di alam kubur, lalu alam akhirat? Kuatkah kita menghadapi dera berjuta siksa tak terperikan pedihnya?! Mampukah kita bertahan di neraka?! Nyamankah kita dengan segala balas-Nya yang amat menggentarkan setiap jiwa?!
Astaghfirullah...!
Sungguh, kita semua berharap dikembalikan ke surga-Nya, kendati kita sadar bahwa diri ini amat tak pantas di sana, mereguk segala nikmat-Nya, lantaran lumpur dosa yang tak terhingga lekat di hati dan jasad ini. Andaikan setiap dosa yang kita lakukan dijelmakan oleh Allah dalam wujud secuil daging tumor, niscaya sekujur tubuh ini telah hilang ditelan cuil-cuil tumor dosa itu! Sedemikian parahnya kita menikmati dosa, memapankan diri sebagai pendosa, tetapi kita seringkali terhenyak penuh kesadaran bahwa sungguh amat tak mungkin kita kuat bertahan di neraka-Nya!
Buku ini mengajak kita semua untuk belajar dengan rendah hati bagaimana seharusnya berterima kasih kepada Allah Azza wa Jalla, memohon ampun-Nya, mengharap ridha-Nya, selaku seorang hamba yang tak berdaya didera lumpur dosa-dosa. Inilah bacaan motivatif Islami pembangkit kekuatan hati untuk segera bersimpuh di kaki-Nya, dengan sebenar-benarnya simpuhan, menebus segala dosa, selagi ruh masih dikandung badan, mumpung surga dan neraka belum benar-benar terhampar di depan mata kita!
2 comments:
Sufisme yg menggetarkan
resensinya mana
Posting Komentar